Peduli Lingkungan: KKN Posko 29 UIN Walisongo Selenggarakan Workshop Sabun Minim SLS di Balai Desa Tambahsari
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Posko 29 UIN Walisongo di Desa Tambahsari, mengadakan pelatihan pembuatan sabun ramah lingkungan pada Jumat Sore Pukul 15.00 WIB. Workshop atau pelatihan ini dilakukan di Balai Desa Tambahsari. Kegiatan diikuti oleh Ibu-ibu penggerak PKK Desa Tambahsari.
Muhammad Khoirul Latif, Koordinator desa KKN Posko 29 menyampaikan harapan terkait kegiatan pelatihan sabun ini merupakan upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan desa Tambahsari. “Dengan kegiatan yang diadakan ini, saya mewakili teman-teman KKN berharap mampu memberikan dampak negatif penggunaan sabun SLS” ujar Kordes KKN Posko 29.
Selain itu Kepala Desa Tambahsari juga hadir menyampaikan Perayaan dan membuka acara pelatihan sabun ramah lingkungan.
“Kami dari pemerintah Desa Tambahsari merespon positif acara pelatihan sabun ini, harapan dari masyarakat dan pemdes tentunya sabun yang dibuat lebih murah dan ramah terhadap lingkungan” tutur Kepala Desa saat menyampaikan Perayaan dalam pelatihan tersebut.
Pelatihan dipandu oleh Putri Bintari Laely Mahrifatin, mahasiswa KKN Posko 29 dan juga mahasiswa pendidikan kimia UIN Walisongo Semarang. Putri menjelaskan dampak negatif dari penggunaan sabun dengan deterjen berlebih, salah satunya adalah iritasi pada kulit. “Memakai sabun deterjen dengan kandungan SLS yang melimpah dapat menimbulkan iritasi pada kulit tangan, terutama bagi orang yang memiliki kulit sensitif,” tegasnya.
“Memakai sabun deterjen dengan kandungan SLS yang melimpah, ditandai dengan busa yang banyak menyebabkan iritasi pada kulit tangan bagi orang yang memiliki kulit sensitif” tegas Putri.
Setelah menyampaikan materi, Ibu-ibu PKK menyelesaikan pembuatan sabun menggunakan bahan yang telah disediakan, Ibu-ibu mengikuti kegiatan pelatihan dengan antusias yang tinggi. Hasil dari pelatihan sabun dibawa pulang oleh peserta workshop sebagai buah tangan yang diperuntukkan untuk kebutuhan mencuci sehari-hari.