Peluang Usaha dengan Keterampilan Kreatif melalui Pelatihan Buket dan Strategi Marketing yang Diselenggarakan oleh Tim KKN Reguler Ke-83 Posko 29 UIN
Mahasiswa KKN Regular ke-83 Posko 29 UIN Walisongo Semarang menggelar pelatihan pembuatan buket dan strategi pemasaran pada Minggu sore, 17 November 2024, pukul 15.30 WIB di Balai Desa Tambahsari. Kegiatan ini melibatkan Karang Taruna dan remaja desa yang tujuan untuk membekali mereka keterampilan kreatif sekaligus wawasan bisnis guna mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pelatihan ini menghadirkan Fina Abrorika, pemilik FA Bouquet, sebagai pemateri utama. Kegiatan dibagi menjadi tiga sesi, yakni pemaparan materi, sesi diskusi dan tanya jawab dan praktik pembuatan buket snack.
Pada sesi materi, peserta diberikan penjelasan mengenai berbagai jenis buket, seperti buket bunga, makanan, hingga uang, beserta kisaran harga jualnya yang bervariasitergantung desain dan bahan yang digunakan. Selain itu, pemateri juga membagikan strategi pemasaran, mulai dari cara menghitung keuntungan penjualan hingga memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk mempromosikan produk secara efektif.
Sesi praktik memberikan kesempatan bagi peserta untuk langsung mencoba membuat buket sederhana dengan panduan pemateri. Peserta diajarkan teknik pengaturan bentuk, pemilihan bahan, hingga pengemasan yang menarik sehingga hasilnya bernilai jual tinggi.
“Kami ingin kegiatan ini menjadi peluang bagi remaja Desa Tambahsari untuk mengembangkan keterampilan baru yang tidak hanya bermanfaat secara pribadi, tetapi juga mampu menciptakan peluang usaha di tingkat lokal,” ujar salah satu anggota tim KKN Reguler ke-83 Posko 29 UIN Walisongo Semarang.
Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang acara berlangsung. Dengan ilmu dan keterampilan yang didapat, diharapkan generasi muda Desa Tambahsari mampu memulai usaha kreatif di bidang pembuatan buket dan memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran modern. Pelatihan ini menjadi langkah konkret dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat Tambahsari.
“ini merupakan pengalaman baru bagi saya menjadi pemateri dalam pelatihan buket, awalnya saya takut kalau tidak berjalan lancar karena dalam sesi materi pesertanya tampak tidak antusias, namun pada sesi praktik dan tanya jawab berjalan lancar dan perserta tampak antusias” ujar Fina selaku pemateri pada hari itu.